Monday, May 18, 2015
Home »
baca qur'an langgam jawa
,
berita dunia islam
,
boleh tapi jangan dikerjakan
,
isis bukan islam
,
isra mi'raj teraneh
,
langgam jawa baca qur'an
» BOLEH TAPI JANGAN DIKERJAKAN
BOLEH TAPI JANGAN DIKERJAKAN
'Mengomentari ramenya bahas Lagam Jawa Baca Qur'an di Istina Negara'
Pa Kamsud pagi itu belum sempat sarapan dirmh, maka sebelum kerja ia mampir dulu ke warteg Pa Karman langganannya. Belum juga sempat duduk, Pa Kamsud langsung tembak pertanyaan sama Pa Karman:
"Nah, ini dia Pa Kamsud kebetulan sekali nih" kata pa Karman.
"ada apa emeng koq pakai kebetulan segala?" tanya pa Kamsud keheranan.
"Gini pa Kamsud, dari kmaren di warteg ini banyak orang ngobrolin tentang baca Alqur'an dengan langgam Jawa, menurut pa Kamsud sendiri gimana itu?"
"Ya, kalo menurut saya pribadi sih itu namanya kurang kerjaan."
"La koq gitu pa?" tanya pa Karman
"Sekarang fungsi daripada bca qur'an itu sendiri apa coba, saya tanya pa Karman?"
"Ya untuk didengar, dipahami, dihayati dan kemudian diamalkan."
"Nah betul itu. Sekarang kalo baca Qur'an tapi malah bikin konflik apa itu gak kurang kerjaan namanya?"
"Gak gitu juga lah pa Kamsud, selama baca qur'an itu telah memenuhi kaidah tajwid dan tidak merubah maknanya, mau dibaca dengan nada jawa, sunda atau nada Arab juga terserah aja kan?" Lagian banyak juga lho para kyai yang mengatakan itu boleh."
"Tanpa sedikit pun megurangi rasa hormat saya kepada para ulama, tapi penjelasan mereka itu harus kita pahami secara proporsional pa Karman, karena mereka mungkin mengungkapkan hukum dasarnya saja, bukan siasat fatwanya. Maka bisa jadi sesuatu itu diperbolehkan tapi tetep jangan dikerjakan karena dapat mendatangkan mafsadat lain yang lebih besar dan belum tentu sepadan dengan prediksi maslahat yang akan didapat."
"Maksud pa Kamsud gimana sih, saya koq makin ngga faham?"
"Maksud saya gini, pa Karman biasa sholat jum'at pakai baju koko, sarung dan peci. Sekarang coba nanti pa Karman sholat jum'at pakai kaos singlet, celananya setengah betis yg penting nutup aurat, kemudian pakai helm sebagai ganti peci. itu sah gak menurut pa Karman?" Dengan alasan bahwa kaos singlet itu lebih adem kal dipake, dan pake helm itu jauh lebih menjamin keselamatan kepala kita?"
"Ya ,ngga sah toh pa Kamsud, masa sholat pakai helm, kurang kerjaan saja."
"Sholatnya tetep sah pa Karman, karena shlat itu yang penting pakaiannya suci dan menutup aurat, ini kaedah dasarnya, hukum awalnya. Tapi memang sholat dengan memakai helm itu sesuatu yang kurang kerjaan, demikian juga sholat dengan kaos singlet, meskipun ada yang membolehkan, tetap saja itu aneh dan kurang kerjaan. Jadi, meskipun boleh tapi jangan dilakukan!"
"Kok bisa pak, sesuatu yang boleh tapi jangan dikerjakan?"
"Jadi begini, Pa Karman tahu karung goni kan? itu lho yang biasa dibuat balap karung anak-anak pas 17-an? Sekarang kalo umpamanya ada wanita yang memakai karung goni untuk menutup auratnya, mulai dari atas sampai bawah dia pakai karung goni, lalu dia jalan ke pasar, ikut majelis ta'lim dan nganter anak ke sekolah dengan kostum kayak gitu, boleh nggak? secara hukum dasar boleh-boleh saja, karena islam hanya memerintahkan waniita menutup auratnya dengan batasan yang jelas, adapun mengenai jenis kain yang digunakan itu kan ngga ada keterangan detailnya. Jadi hal semacam itu meskipun boleh tapi aneh di sebuah masyarakat, makanya jangan dilakukan karena bisa menimbulkan fitnah."
"Tapi kan nada Jawa itu bukan sesuatu yang aneh bagi masyarakat kita Pa?"
"Tidak aneh kalo untuk WAYANGAN, tapi aneh kalo untuk BACA QUR'AN. seperti memakai sarung itu tidak aneh kalo buat sholat di masjid, tapi coba pakai sarung saat ngantor, atau ngajar disekolahan, anak SD juga taju kalo itu aneh dan mereka bakal ngetawain kita"
"Jadi intinya boleh tapi jangan dikerjakan? Kalo saya tetap melakukannya gimana pa?"
"Ya sudah gini saja pa, sekarang bapak punya warteg yang banyak pelangganya, biasanya saat pa Karman melayani pelanggan maka pa Karman akan membersihkan piring dengan sebuah kain lap. Sekarang coba bapak pergi ke toko dan beli celana dalam yang baru, paling bagus, paling mahal, merknya terkenal,steril dan eblum pernah dipakai, kemudian pa Karman kalau ada pelanggan datangm nanti pa Karman nge-lap piringnya pakai celana dalam yang baru itu, gimana?"
"Ah, aneh-aneh saja pa Kamsud ini, koq idenya nggilani kayak gitu?"
"Loh, ini bukan nggilani pak, pada faktanya mohon maaf ini, celana dalam yang baru dari toko itu jauh lebih bersih dari kain lap punya pa Karman yang sudah dipakai berkali-kali, keduanya sama-sama kain, yang MEMBEDAKAN HANYA BENTUK JAHITAN saja. Jadi secara hukum dasar, sah-sah saja kalau pa Karman menggunakan CD buat nge-lap piring."
"Kalo kayak gitu pelanggan saya nanti bakal kabur semuanya lah pa Kamsud."
"Nah, itulah yang ingin saya sampaikan pa Karman. Kita ini hidup di tengah masyarakat Indonesia, kita harus paham mana yang telah menjadi perspektif paten dalam sebuah masyarakat, sehingga hal tersebut perlu kita jaga dan tak perlu kita mengada-ada sebuah inovasi dengan alasan yang kita buat-buat namun ide tersebut justru membuat masyarakat ribut dan berpecah-belah. Sudah cukuplah kita ini diuji dengan banyak hal, apa tidak cukup kita diuji dengan harga-harga meroket namun mata uang justru menghujam dan menyelam? Islam Nasionalis itu adalah Islam yang sadar dia tengah dimana dan berhadapan dengan siapa, jangan terlalu anti banget lah dengan yang berbau-bau Arab, masa nanti kalo mati kita minta dikafanin dengan batik? Dan nggak mau dikafanin dengan kain putih? Mungkin itu boleh, tapi sekali lagi jangan dikerjakan!"
"Pertanyaan terakhir pa , tadi pa Kamsud nyinggung tantang Siasat Fatwa, maksudnya apa itu pa?"
"Dalam konteks ini maksud saya adalah megnhindari kontroversi horizontal antara masyarakat yang dpt menjerumuskan ke dalam perpecahan. Sebisa mungkin kita hindari hal tersebut dengan mengambil pendapat yang dapat menyatukan ummat. Jadi tugas pemimpin itu adalah menjaga persatuan rakyatnya, bukan malah bikin mereka ribut dan saling hujat."
"Okelah pa Kamsud makasih buat sharingnya"
"saya juga terima kasih buat pa Karman yang bakalan kasih saya makan gratis pagi ini..hehehe"
"Haha cerdik juga pa Kamsud ini, boleh, boleh...silahkan makan sepuasnya, khusus buat hari ini pa Kamsud sy gratisin.."
"Naah ...gitu dong, itu baru bener bener Muslim Nasionalis, membantu dan merangkul saudaranya yang tengah kelaparan...hahaha."
Semoga terinspirasi dan terjawab dari perdebatan yang membuat antar muslim makin tidak harmonis saja...ayo bersatulah..!!!
0 comments:
Post a Comment