Tuesday, August 11, 2015

KEBAHAGIAAN SEJATI...?

Berbicara tentang arti kebahagiaan sejati atau kebahagiaan hakiki, Islam mempunyai pandangan mengenai pengertian atau arti dari kebahagiaan sejati berdasarkan dalil dari firman Allah swt dalam Kitabullah Al-Qur’an dan juga dalil dari Hadits Nabi Muhammad saw.
Kebahagiaan sejati seseorang tidak bisa diukur dengan banyaknya harta atau kekayaan, status atau pangkat sosial dalam kemasyarakatan dan atau semua kemewahan yang dimiliki oleh seseorang. Kebahagiaan yang sesungguhnya atau kebahagiaan yang sejati atau hakiki itu terletak pada ketenangan hati seseorang.
Sudah banyak orang yang kaya raya dengan harta kekayaan mereka, namun kekayaan yang mereka miliki tidak bisa menjadikan hati mereka menjadi tenang, akan tetapi sebaliknya, justru harta kekayaan yang mereka kumpulkan membuat mereka lalai, lupa dan sibuk untuk senantiasa mengejar kekurangan, hal ini karena berapapun harta benda dan kekayaan yang mereka miliki masih saja mereka anggap masih kurang kurang.
Hal ini sudah dijelaskan oleh Allah dalam firmannya yang berbunyi :
أَلۡهَىٰكُمُ ٱلتَّكَاثُرُ .  حَتَّىٰ زُرۡتُمُ ٱلۡمَقَابِرَ
Artinya : Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. sampai kamu masuk ke dalam kubur. (QS.at-Takatsur:1-2)
Sumber kebahagiaan sejati adalah Ketenangan hati atau ketenangan jiwa merupakan suatu anugrah dari Allah swt. yang sangat berharga. Setiap orang pasti menginginkannya, namun hanya sedikit sekali orang yang mendapatkannya. Hal ini dikarenakan banyak manusia yang melupakan penciptanya, melupakan Dzat pemberi kebahagiaan, dan melupakan tentang Dzat sang pencipta ketenangan di dalam jiwa atau hati yang sebenarnya.
Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya:
هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ لِيَزۡدَادُوٓاْ إِيمَٰنٗا مَّعَ إِيمَٰنِهِمۡۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمٗا
Artinya : Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada). Dan kepunyaan Allah-lah tentara langit dan bumi dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS. Al-Fath : 4
Yang dimaksud dengan tentara langit dan bumi adalah penolong yang dijadikan Allah bagi orang-orang mukmin seperti malaikat-malaikat, binatang-binatang, angin taufan dan lain sebagainya,
Dari penjelasan firman Allah swt. Tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa: seseorang yang menginginkan kebahagiaan, ingin mempunyai hati dan jiwa yang tenang, tetapi lupa kepada sang Penciptanya, maka semua keinginannya tersebut hanyalah sia-sia belaka.
Oleh sebab itu, untuk mencari dan kemudian mendapatkan kebahagiaan sejati adalah dengan cara :
  • Selalu mengingat Allah swt. sebagaimana penjelasan dalam firman Allah swt. di atas, bahwa Allah lah Dzat yang memberi, menciptakan dan menentukan kebahagiaan pada hamba-Nya.
  • Berusahalah selalu untuk memperoleh ketenangan dalam jiwa dan hati dengan bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa.
Allah swt. adalah Dzat pemberi ketenangan kepada siapapun yang dikehendaki-Nya. Sebagaimana firman Allah swt. yang lain :
وَيَقُولُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَآ أُنزِلَ عَلَيۡهِ ءَايَةٞ مِّن رَّبِّهِۦۚ قُلۡ إِنَّ ٱللَّهَ يُضِلُّ مَن يَشَآءُ وَيَهۡدِيٓ إِلَيۡهِ مَنۡ أَنَابَ
Artinya : Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya". QS. Ar-Ra’d : 27
Dan Allah juga berfirman:
وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَٱلرَّسُولَ فَأُوْلَٰٓئِكَ مَعَ ٱلَّذِينَ أَنۡعَمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِم مِّنَ ٱلنَّبِيِّۧنَ وَٱلصِّدِّيقِينَ وَٱلشُّهَدَآءِ وَٱلصَّٰلِحِينَۚ وَحَسُنَ أُوْلَٰٓئِكَ رَفِيقٗا . ذَٰلِكَ ٱلۡفَضۡلُ مِنَ ٱللَّهِۚ وَكَفَىٰ بِٱللَّهِ عَلِيمٗا
Artinya : Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Yang demikian itu adalah karunia dari Allah, dan Allah cukup mengetahui. An-Nisa : 69 -70
Itulah janji-janji Allah kepada hamba-hamba-Nya yang terpilih, maka mereka akan mendapatkan anugerah dan kebahagiaan sejati bagi orang-orang yang taat kepada Allah dan Rasulnya. Janji-janji tersebut bukanlah diperuntukkan bagi orang-orang yang durhaka kepada Allah swt. perlu diingatkan kembali bahwasanya kemewahan, kedudukan, jabatan dan segala kemegahan yang ada di dunia ini hanyalah semu belaka dan tidak akan ada yang abadi dan pasti akan musnah dan rusak.
Hidup di dunia ini hanyalah tempat lintasan belaka yang merupakan sarana dalam mencari bekal untuk menempuh perjalanan menuju akhirat. Dan sebaik-baik bekal adalah bekal taqwa
Allah swt. berfirman:
يَا قَوْمِ إِنَّمَا هَذِهِ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَإِنَّ الآخِرَةَ هِيَ دَارُ الْقَرَارِ
 Artinya : Hai kaumku, Sesungguhnya kehidupan dunia Ini hanyalah kesenangan (sementara) dan Sesungguhnya akhirat Itulah negeri yang kekal. QS. AL-Nukmin : 39
Dalil Hadits Nabi Muhammad Rasulullah saw. bersabda: 
ما لى وللدنىا,ما انا فى ا لدنىا الا كراكب استظل تحت شجرة ثم راح وتركها
Artinya : Untuk apakah dunia bagiku. Tidaklah aku di dunia ini melainkan seperti orang yang pergi berkendaraan yang bernaung sebentar di bawah pohon, kemudian pergi lagi dan meninggalkannya.” (H.R Tirmidzi)
Bagi kita menyadari bahwa kehidupan di dunia ini hanyalah semu dan hanya sementara saja dan kehidupan akhirat kelak adalah kehidupan yang kekal dan abadi. Untuk itu, sudah seharusnya kita berusaha dengan keras untuk mencari bekal untuk persiapan menuju perjalanan menuju akhirat yang kekal dan abadi. Dan janganlah sekali-kali kehidupan dunia ini dengan segala kemewahan, dan kemegahannya ini menggelincirkan dan menipu kita semua sehingga kita menjadi lupa kepada akhirat yang kekal. Mari kita berusaha meraih kebahagiaan sejati yang hakiki yaitu ketenangan hati.

Maasyaa Allah, sabda Rasulullah tentang jarak pintu surga terbukti dengan Google Maps



Allahu Akbar, kini Allah Ta’ala membuktikan kebenaran bisyarah Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam 14 abad silam melalui aplikasi Google Maps. Demikian Baitul Maqdis melaporkan pada Selasa (4/8/2015).
Aplikasi tersebut merupakan salah satu teknologi internet yang super canggih. Google Maps dirancang khusus bagi pengguna untuk dapat menemukan tempat terbaik melalui informasi peta yang telah di tawarkannya.
Namun percayakah Anda jika teknologi Google Maps ini ternyata mampu membuktikan kebenaran ucapan Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pada 14 abad yang lalu?
Dahulu Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda di depan para sahabatnya tentang jarak antara dua pintu surga.
Beliau membandingkan ukuran tersebut sama besarnya dengan jarak perjalanan dari kota Mekah-Hajar atau sama juga dengan jarak Mekah-Bushra.
Dalam sebuah hadits shahih dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Demi Dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya! Sungguh jarak antara dua pintu (yang ada daun pintunya) dari pintu-pintu surga seperti antara Mekah dengan Hajar, atau seperti antara Mekah dengan Bushra.” (HR. Muslim no. 287)
14 abad kemudian, setelah dilakukan kalibrasi dengan aplikasi Google Maps, ternyata terhitung bahwa, jarak dari Mekah ke 2 kota yang berbeda itu sama persis menunjukan angka 1.272 km. Apakah ini suatu kebetulan atau memang suatu mukjizat yang membuktikan kerasulan Nabi Muhammad? Mengingat Nabi sendiri merupakan seseorang yang hidup di abad ke-7 dimana belum terdapat GPS, Satelit, Pesawat, UAV ataupun roket luar angkasa.
Lantas dari mana beliau bisa tahu akan hal ini? Mengingat hasil perbandinganya sangat presisi dan akurat, barangkali ini juga yang membuktikan bahwa Isra Mir’aj benar-benar telah terjadi. Dengan demikian, logikanya, MUSTAHIL manusia biasa yang hidup di abad ke-7 bisa mengetahui hal ini, kecuali manusia-manusia pilihan Allah yang diberi suatu mukjizat. Allahu Akbar! (adibahasan/arrahmah.com)

Saturday, August 8, 2015

Tolong Izinkan Saya Berzina dengan Anak Bapak


Kisah Atau Realita Yang Sering Terjadi sekitar kita
Suatu hari sepasang muda-mudi akan pergi untukberjalan-jalan. Setibanya pemuda di rumah orang tua sang gadis untuk menjemputnya.
Gadis: Masuk dulu ya, bertemu sama ayah
Pemuda : Boleh kah?
Gadis: Masuk saja, saya bersiap-siap dulu.
Masuklah sang pemuda melalui pintu utama. Pintu yang siap terbuka mengelu-elukan kedatangan si pemuda.
Pemuda : Assalamualaikum.
Ayah Gadis : waalaikumussalam!
Mendengar lantangnya suara Ayah si gadis, si pemuda kaku membatu. Lantas si gadis menyadarkan pemuda dari lamunan itu. Entah apa yang dipikirkannya.
Gadis : Mari, silahkan duduk
Pemuda : eh.,iyaa
Setelah mengucapkan salam dan berjabat tangan, duduklah si Pemuda di kursi yang hampir menghadap Ayah si gadis. Hanya koran yang menjadi ‘sitroh’ antara mereka.
Ayah Gadis : hendak jalan kemana hari ini?
Pemuda : ke Kota saja Pak, dia mau mencari barang katanya. entah barang apa saya tidak tahu.
Ayah Gadis : oh..
Pemuda : . . .
Hampir 5 menit suasana senyap tanpa suara. Dan ibu si gadis keluar dari ruang belakang membawa air dan kue kering. Si Pemuda pun tersenyum manis.
Ibu Gadis : Silahkan diminum dulu nak. Kamu sudah sarapan?
Pemuda : eh, Sudah Bu. Terima kasih.
Ibu Gadis : kamu ini malu-malu segala dengan kami.
Pemuda : saya hanya segan Bu. Hehe
Ayah Gadis : kapan kamu mau mengirim rombongan (lamaran)?
Ibu Gadis : eh, ayah ini?
Pemuda : hmm. Saya belum memiliki banyak uang Pak. Hehe
Ayah Gadis : kamu bawa anak kami kesana-kemari. Apa orang kata nanti?
Pemuda: (sebenarnya Malu dengan orang lain, serta malu dengan Allah). Setiap kami pergi kami selalu naik mobil Pak, tidak pernah berdekatan apalagi sampai bergandeng tangan. Oh iya, bisa saya tanya sedikit Pak?
Ayah Gadis : tentu saja, silahkan!
Pemuda : bapak dan ibu ingin saya menyediakan uang berapa untuk lamaran ini?
Ibu Gadis : kalau bisa Rp.20.000.000,-
Ayah Gadis : ehh, tapi kalau bisa lebih besar dari orang sebelah yang naksir juga sama gadis.
Pemuda : Maaf, Berapa itu Bu?
Ayah Gadis : Rp.40.000.000,- syukur-syukur bisa lebih
Pemuda : (Ya Allah, whhooa.. Rp.40.000.000,- darimana saya dapat uang sebanyak itu, aduh) Besar sekali Pak, apakah tidak bisa lebih sedikit, kita buat acara sederhana saja. Cukup mengudang keluarga, saudara dan tetangga dekat?
Ayah Gadis : itu nasib kamu nak, kamu yang akan menikahi anak kami. Lagipula dialah satu-satunya anak perempuan kami.
Si Pemuda pun hampir hilang akal ketika disebutkan ‘harga’ si gadis itu. Dan si Pemuda mencoba kembali berdiskusi dengan orang tua gadis pujaan hatinya.
Pemuda : Boleh saya bertanya lagi, apakah anak bapak pandai memasak?
Ayah Gadis : hmm,.boro-boro. Bangun tidur saja jam 10 lebih, bukan bangun pagi lagi itu. Habis bangun terus langsung makan siang.
Ibu Gadis : Apa sih ayahnya ini, anaknya mau dijadikan istri, dia malah cerita yang jelek-jelek.
Ayah Gadis : Ibunya pun sama suka terlambat bangun juga.
Ibu Gadis : ih ayah ini!
Pemuda: (bengong) Ehh.. iya cukup pak,
sekarang saya sudah tau. Kalau boleh bertanya lagi, bisa kah dia membaca Qur’an?
Ibu Gadis: bisa sedikit-sedikit kok
Pemuda : belajar dengan maknanya?
Ibu Gadis : mungkin.
Pemuda : hmm.
Ibu Gadis : kenapa?
Pemuda : Oh, tidak apa apa bu. Pertanyaan terakhir, apakah dia rajin sholat?
Ayah Gadis : Apa maksud kamu tanya semua ini !? Dia kan dekat dengan kamu. Harusnya kamu juga tahu.
Pemuda : Setiap sedang diluar dan saya ajak sholat, dia selalu bilang sedang datang bulan. Sedikit sedikit datang bulan. Saya jadi bingung, sebenarnya dia bisa sholat tidak.
Ayah dan Ibunya begitu kaget. Dan pada wajahnya begitu kemerahan menahan amarah.
Pemuda : Boleh saya sambung lagi. Dia tak bisa masak, tak bisa sholat, tak bisa mengaji, tak bisa menutup aurat dengan baik. Sebelum dia menjadi istri saya, dosa-dosanya juga akan menjadi dosa bapak dan ibu. Lagipula tak pantas rasanya dia dihargai Rp.40.000.000,-. Kecuali dia hafidz Qur’an 30 juz dalam kepala, pandai menjaga aurat, diri, dan batasan-batasan agamanya. Barulah dengan mahar Rp.100.000.000,pun saya usahakan untuk membayar.
Tapi jika segala sesuatunya tidak harus dibayar mahal mengapa harus dipaksakan untuk dibayar mahal ? Seperti halnya mahar. Sebab sebaik-baik pernikahan adalah serendah-rendah mahar. Mata ayah si gadis direnung tajam oleh mata ibu si gadis. Keduanya diam tanpa suara.
Sekarang ketiganya menundukkan kepala. Memang sebagian adat menjadikan anak perempuan untuk dijadikan objek pemuas hati menunjukkan kekayaan dan bermegah-megah dengan apa yang ada, terutama pada pernikahan. Adat budaya mengalahkan masalah agama. Para orang tua membiarkan bahkan menginginkan anak perempuan dihias dan dibuat pertunjukkan di muka umum.
Sedangkan pada saat akad telah dilafadz oleh suami, segala dosa anak perempuan sudah mulai ditanggung oleh si suami.
Ayah Gadis : tapi kan, ayah hanya ingin anak ayah merasakan sedikit kemewahan. Hal seperti tu kan hanya terjadi sekali seumur hidup.
Pemuda : Bapak ingin anak bapak merasakan kemewahan?
Ibu Gadis : tentulah kami berdua pun turut gembira.
Pemuda : sungguh demikian ? boleh saya sambung lagi? bapak, ibu.. saya bukanlah siapa siapa. Sekarang dosa anak Bapak, Bapak juga yang tanggung. Esok lusa setelah akad nikah terus dosa dia saya yang tanggung.
Belum lagi pasti bapak dan ibu ingin kami bersanding lama di pelaminan yang megah, anak Ibu dirias dengan riasan secantik-cantik­nya dengan make up dan baju paling mahal, di hadapan ratusan undangan agar kami terlihat mewah pula. Salain setiap mata yang memandang kami akan mendapat dosa. Apakah begitu penting hal tersebut jika dalam kehidupan sehari-hari kita malah berusaha untuk hidup sesederhana mungkin tanpa berlebih-lebihan.
Ibu si gadis segera mengambil langkah mudah dengan menarik diri dari pembicaraan itu. Si ibu tahu, si pemuda berbicara menggunakan fakta islam. Dan tidak mungkin ibu si gadis dapat melawan kata si pemuda itu.
Ayah Gadis : Kamu mau berbicara mengajari masalah agama di depan kami?
Pemuda : ehh. maaf pak. Bukan saya hendak berbicara / mengajari masalah agama. Tapi itulah hakikat. Terkadang kita terlalu memandang pada adat sampai lupa agama.
Ayah Gadis : sudah lah. Kamu sediakan Rp.40.000.000,- kemudian kita bicarakan lebih lanjut. Kalau tidak ada, kamu tak bisa kimpoi dengan anak ku!
Pemuda : Semakin lama lah hal itu. Mungkin di umur saya 30 atau lebih, saya baru bisa mengumpulkan uang tersebut dan bisa masuk meminang anak bapak.
Baiklah, .kalau memang bapak berharap tetap demikian, maka ’izinkan saya berzina dengan anak bapak’?
Ayah Gadis : hei! Kamu sudah berlebihan!, kamu jaga baik-baik omongan kamu itu.
Pemuda : dengar dulu penjelasan saya pak. Apa bapak tahu alas an orang berzina dan banyak orang memiliki anak di luar nikah? Sebab salah satunya hal seperti ini lah pak. Selalu saja orang tua perempuan menempatkan puluhan juta rupiah untuk mahar, harus menunggu si pria mempunyai pekerjaan dengan gaji begitu tinggi, sampai pihak pria terpaksa menunda keinginan untuk menikah. Tetapi cinta dan nafsu kalau tidak diwadahi dengan baik, setan yang jadi pihak ketiga untuk menyesatkan manusia.
Terlebih di zaman seperti ini yang cobaan dan kondisinya tidak seperti zaman bapak dan ibu dulu. Akhirnya mereka mengambil jalan pintas memuaskan nafsu serakah dengan berzina. Pertama memang hal yang ringan-ringan dulu pak, pegang-pegangan tangan, saling memeluk, dan sebagainya. Tapi semakin lama akan menjadi hal berat. Yang berat-berat itu bapak sendiri pun bisa membayangkan.
Ayah Gadis : lantas apa kaitan kamu dengan hendak berzina pula !?
Pemuda : Begini logikanya. Sepertinya yang terjadi dengan anak-anak lainnya. Bapak tidak memberi izin kami menikah sekarang, biar ada berpuluh juta uang dulu baru bisa menikah.
Kami hendak melepaskan nafsu bagaimana pak? setiap harinya kami mengenal lebih dekat dan semakin dewasa. Dia meminta saya menengoknya, semakin cinta saling melepas rasa rindu. Susah pak, itu Nafsu yang diberikan kepada manusia. Sebab itu saya dengan rendah hati meminta izin pada bapak untuk berzina dengan anak bapak. Terlepas apakah yang penting bapak tahu saya dan dia hendak berzina. Sebab rata-rata orang yang berzina itu orang tua tidak tau pak, tidak. Kelihatannya pemuda -pemudi zaman sekarang biasa-biasa saja padahal sebenarnya sudah pernah bahkan sering berzina. Ironisnya banyak orang menganggap hal itu tidak tabu lagi. Berzina bukan saja hal yang ehem-ehem saja. Ada zina-zina ringan, zina mata, zina lidah, zina telinga dll. Tapi sebab hal ringan itu lah yang akan menjadi berat.
Ayah Gadis : hmm. Kamu ini begitu pelik dan memperumit saja. Beruntung kamu bukan orang lain. Kalau orang lain, sudah dari tadi saya angkat parang. Begini nak, Tapi kalau tidak ada uang, bagaimana kamu akan memberi dia makan??
Pemuda : hehe. Bapak. lupakah Bapak dengan apa yang telah Allah pesankan pada kita.
“Dan menikahlah orang-orang bujang (pria dan perempuan) dari kalangan kamu, dan orang-orang yang sholeh dari hamba-hamba kamu, pria dan perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka. sesungguhnya karunia Allah Maha luas (rahmat dan karunianya), lagi Maha Mengetahui.” (An Nur 32).
Apakah kita tak yakin dengan apa yang Allah janjikan. Bapak dan Ibu juga pernah lah menjadi muda. Masalah datangnya harta, selagi kita terus berusaha itu adalah Rahmat-Nya yang sudah ditakdirkan pada tiap-tiap hamba-Nya. Lagipula pak, kalau makan dan minum itu Insya Allah, saya sanggup untuk memberikannya. Tempat tinggal bisa kita bicarakan lagi. Kalau hal ini bisa menghalangi kami dari melakukan dosa dan sia-sia. Apakah tidak lebih baik disegerakan. Bapak pun tak mau hal-hal tak tidak diinginkan terjadi.
Bapak si Gadis Diam tanpa kata, merenung kata – kata si pemuda, berusaha memikirkan cara untuk mematahkan kata-kata si Pemuda. Dan ayah si gadis mendapat akal.
Ayah Gadis : kamu tahu lah zaman sekarang ni. Kalau mengikuti cara kamu itu. Mungkin kamu tidak suka dengan acara persandingan yang mewah, Bapak bisa terima. Tapi kamu apa bisa menerima apa yang akan orang-orang katakan. Orang akan mengatakan anak aku ‘kecelakaan’ dan terpaksa menikah dengan kamu. Mau ditaruh dimana muka ini.
Pemuda : bagus juga pikiran bapak itu. Kalau ‘kecelakaan’ mana mau saya menikahi anak bapak. Karena akan selamanya menjadi haram, orang yang zina tidak akan pernah menjadi halal sekalipun dengan pernikahan. Kalau bapak memaksa ya sudah. Bisa ikut nikah masal kan bagus juga bisa berhemat tapi tetap ramai.
Ayah Gadis : serius lah nak!
Pemuda : begini pak, sekali lagi rasanya tidak perlu membayar puluhan juta dan mahar yang berlebihan sehingga memaksa diluar kemampuan. Tapi saya tak mengatakan tidak ada walimatul urus. Sedang walimatul urus itu tetap perlu dan disesuaikan dengan kemampuan. itu cara islam. Saya bukan hendak macam-macam dengan bapak. Syariat memang seperti itu. Maha baiknya Allah sebab masih menjaga kita selama ini, tapi hal sepele seperti ini pun kita masih memandang ringan dan kita tak percaya dengan apa yang telah Allah janjikan.
Saya benar-benar minta maaf kalau ada kata-kata saya yang membuat bapak tidak senag terhadap saya. Tidak juga bermaksud tidak takdzim dengan bapak dan ibu. Segalanya kita serahkan pada Allah, kita hanya bisa merencanakan saja.
Azan dzuhur berkumandang, jaraknya tidak sampai 10 rumah dengan rumah si gadis. Si pemuda memohon untuk ke surau dan mengajak bapak si untuk pergi bersama. Namun ajakan ditolak dengan lembut. Lantas sang pemuda memberi salam dan memohon untuk keluar.
Di pinggir jendela tua si gadis melihat si pemuda mengeluarkan kopiah dari sakunya dan segera di pakainya. Lalu masuk mobil dan hilang dari penglihatan si gadis tadi.
Sedang si gadis yang sedari tadi berdiri di balik tirai bersama ibunya meneteskan air mata mendengar curahan kata-kata si pemuda terhadap ayahnya. Kerudung lebar pemberian si pemuda sebagai hadiah padanya yang lalu digenggam erat. Ibu si gadis juga meneteskan air mata melihat pada perilaku anaknya. Segera ibu dan si gadis ke ruang tamu menghadap ayahnya.
Ibu Gadis : Apa yang anak itu katakan benar. Kita ini tak pernah memperhatikan syariat-syariat ringan agama selama ini. Terlalu melihat dunia, adat dan apa kata orang. Padahal mereka tak pernah juga peduli pada kita.
Ayah Gadis : hmm.. entahlah, ayah tak tahu. Begitu keras yang anak itu katakan tadi. Dia berpesan tadi, kamu suruh bersiap, lalu setelah dzuhur dia jemput kamu.
Gadis : sudah tidak ada semangat untuk pergi ayah. Kemudian si gadis menggapai telepon genggamnya dan mengetik pesan.
Si Pemuda yang selesai mengambil wudhu tersenyum saat membaca pesan yang baru saja diterima dari si gadis,
“Andai Allah telah memilih dirimu untukku, aku ridho dan akan terus bersama mu, apapun yang ada pada dirimu dan yang kamu miliki, aku juga akan terus pada agama yang ada padamu. Siang ini ga ada mood untuk keluar, maaf. Minggu depan ayah menyuruh kirim rombongan (lamaran) untuk ke rumah.“
*
Terkadang kisah seperti diatas masih saja sering terjadi. Wahai kalian pemuda dan pemudi yang dirahmati Allah, jika kalian merasa telah mampu dan yakin untuk menikah. maka segerakanlah. Sungguh- sungguh merugi orang yang menunda-nunda terhadap rahmatnya Allah.

Bagaimana Fadhil hafal Al-Qur’an dalam 4 bulan




Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah atas nikmat yang Allah terus-menerus berikan. Saya memohon kepada Allah untuk selalu memudahkan urusan saya dalam mengahafal Qur’an & memberikan sarana untuk berbagi dengan dan mengilhami orang lain.
Saya ingin jelaskan bahwa saya telah hafal sekitar 9 juz saat selama menjalani sekolah dasar, smp dan sma. Jadi itu semacam menghafal 20juz’ ditambah juzu baru dan merevisi kembali yang 9 lainnya selama 4 bulan ini. Saya juga tidak memiliki komitmen selain birrul walidain (berbuat baik kepada orang tua) hehe. Tapi demi Allah, mereka yang memiliki niat dan keinginan untuk menghafal Al-Qur’an karena Allah, Dia akan membuatnya mudah bagi Anda insyaa Allah. Hal ini berdasarkan pengalaman saya.
Berikut adalah tips saya:
1- Memurnikan niat Anda.
Ini adalah poin penting yang terbaik bahwa seseorang harus selalu memperhatikan, melakukannya dengan tulus demi Allah. Berharap untuk rahmat-Nya, memperoleh kesenangan-Nya dan mencapai Jannah (surga). Tidak demi ujian, teman, keluarga atau memamerkan (riya’) wal iyyahu min zalik, kami mencari perlindungan dari Allah dari itu.
“Allah hanya menerima tindakan yang dimaksudkan murni untuk kesenangan-Nya.” (H.R. An-Nasa’i) Semoga Allah menjaga niat kami murni bagi-Nya.
2-Mulai, sekarang.
Tidak, tidak menunda-nunda. Niat Anda tidak akan sekuat sekarang dalam sebulan mendatang. Luangkan waktu untuk diri sendiri. Jangan membuat alasan untuk diri sendiri. Aku tahu beberapa orang yang memiliki niat, tetapi tidak memiliki motivasi. Bagi saya, di situlah letak sumber motivasi: memikirkan manfaat – Anda akan dapatkan begitu banyak – imbalan untuk membaca setiap Huruf (huruf), indahnya ayat-ayat yang indah dan kisah-kisah yang akan Anda temukan (!!!). Ambil Qur’an setelah Anda shalat. Insyaa Allah Anda akan mendapatkan momentum sejak saat itu.
3- Gunakan mushaf yang sama.
Saya telah menggunakan mushaf yang sama (buku; Qur’an) sejak usia 14 tahun. Ini adalah saran yang biasanya diberikan asatizah saya (guru). Alasannya adalah, ketika Anda menggunakan mushaf yang sama, mata Anda terbiasa dengan cara itu ditulis dalam buku, warna, dekorasi dll, sehingga membuat pikiran mejadi terbiasa untuk itu, insyaa Allah.
4- Mendengarkan bacaan Al-Qur’an.
Ini mungkin sulit, tapi mungkin Allah membuatnya mudah bagi Anda; lepaskan lagu Anda, musik, pop, rock. Dua hal berlawanan tidak dapat hidup berdampingan satu sama lain. Tentu saja, ada pendapat yang berbeda tentang hal ini. Tapi apakah Anda lebih suka mendengarkan musik daripada mendengarkan pembacaan Al-Qur’an yang dikatakan untuk menenangkan dan menentramkan hati seseorang? (Q.S. 13:28)
  • Saya akan mendengarkan pembacaan Al-Qur’an yang sedangsaya hafal atau surat berikutnya, mengulanginya saat melakukan kegiatan-kegiatan saya. Kata-katanya akan memasuki pikiran bawah sadar Anda. Anda akan menemukan menghafal surah (bab) insyaa Allah lebih mudah. Saya juga akan membuka mushaf dan mendengarkan pembacaan surah Al-Qur’an akan membuat Anda terbiasa dengan halaman – kemudian mulai menghafal.
5- Pengulangan dan pembagian halaman sebagai dasar untuk menghafal.
Baca seluruh halaman beberapa kali, Anda dapat memilih untuk membagi halaman menjadi tiga atau dua bagian. Hal ini tergantung pada bagaimana mudahnya dan praktisnya Anda menemukan halamannya. Hafalkan bagian pertama sebelum melanjutkan ke bagian berikutnya. Hindari melanjutkan ke bagian berikutnya sebelum yang pertama. Pastikan bahwa Anda mendapatkan bagian pertama yang tersimpan dalam memori Anda, kuat dan utuh.
6- Memahami adalah kunci untuk menghafal.
Ini memberikan Anda kesenangan dari memahami apa yang Dia sampaikan. Demi Allah, saya menemukan Al-Qur’an sangat indah, bahkan dapat membawa Anda ke titik terendah dan membuka Anda untuk perubahan terbesar. Fokus pada apa yang Anda baca untuk memahami ayat. Tidak berpikir tentang hal-hal lain sambil berulang kali membacanya.
Download aplikasi terjemahan / tafsir Al-Qur’an di telepon. Atau dapat menggunakan mushaf yang memiliki terjemahan di sisinya. Ustadzah saya (semoga Allah memberikan kebaikannya) selalu menasihati kami bahwa memahami berarti setengah menjawab pertanyaan. Jadi dalam konteks ini, memahami ayat Qur’an berarti setengah menghafal ayat itu, insyaa Allah.
7- Mulailah dengan perlahan.
Jika Anda mengambil langkah-langkah kecil satu per satu, insyaa Allah Anda akan menemukan keistiqomahan lebih mudah.
8- Jangan menyerah.
Tidak berarti itu tampaknya sulit untuk Anda sekarang, itu akan tetap sulit besok, berdoalah sebelum mulai hifz Anda (menghafal). Ingat bahwa di mana Anda berada sekarang (dalam menghafal), merupakan langkah lebih dekat untuk menyelesaikan Qur’an, jangan berhenti. Teruslah bergerak. (Ini berlaku untuk segala sesuatu yang lain juga dalam apa pun yang Anda kejar / lakukan insyaa Allah).
9- Memiliki teman yang ingin menghafal Al-Qur’an juga.
Ini membantu untuk menjaga motivsai satu sama lain, dengan cara berbagi berapa banyak yang Anda telah hafal dan revisi.
Fadhil Azman bersama teman-temannya dari berbagai negara setelah melaksanakan shalat Jum’at (Foto: FA)
10- Membuat rencana.
Jadi pada dasarnya, saya telah menghafal 4-6 halaman dalam sehari. Menghafal 1 halaman butuh waktu sekitar 30 menit +/-. Hal ini tergantung pada kesulitan halaman. Beberapa halaman, Allah membuatnya mudah bagi saya alhamdulillah. Jadi butuh sekitar 20 menit untuk menghafalnya.
Ada cukup banyak halaman yang memiliki ayat-ayat yang saya telah pelajari / hafal di sekolah dan itu lebih memudahkan saya, seperti mata pelajaran seperti fiqh (hukum Islam), aqidah (keyakinan Islam) dan sebagainya. Sedangkan halaman yang sulit membutuhkan sekitar 45 menit.
11- Waktu terbaik,
menghafal Al-Qur’an adalah setelah shalat Subuh atau fajar ketika pikiran segar. Di waktu fajar, segala sesuatu terasa lebih mudah untuk memasuki pikiran Anda. Ketenangan fajar. Ustadz-ustadz saya (semoga Allah memberi mereka kebaikan) terus menyarankan kita untuk menjadi produktif di pagi hari, seperti yang digambarkan oleh Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam dalam hadits “Ya Allah, berkatilah umatku di pagi hari.” (H.R. Abu Dawud, al- Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Setelah waktu shalat selalu menjadi saat terbaik untuk melakukan hifz Anda (menghafal). Periode antara Maghrib dan Isya juga bagus, isilah waktu dengan menghafal.
12- Jadilah produktif.
Bacalah Al-Qur’an di jalan ke sekolah / kerja dll di kereta / bus. Secara pribadi, seringnya, saya lebih memilih naik kereta daripada mengemudi, karena waktu perjalanan bisa dihabiskan secara produktif, dengan hifz atau revisi.
13- Bawa selalu mushaf Anda ke manapun Anda pergi.
Ini akan dijadikan sebagai pengingat untuk membacanya insyaa Allah.
14- Jaga mata Anda.
…. Dari memandang, menatap lawan jenis yang terbuka ‘auratnya (bagian dari laki-laki / tubuh perempuan yang harus ditutupi). Jaga telinga Anda dari mendengarkan gosip. Jaga mulut Anda dari fitnah, yang mengatakan hal-hal yang dapat membuat fitnah (kebohongan) dan dari semua perbuatan yang dilarang. Sekali lagi ustadzah saya (semoga Allah membalasnya) memberitahu kami, dan meminta untuk menghafal puisi Imam Syafi’i (di Arab) dalam hati kita untuk ditetapkan sebagai pengingat.
Aku mengadu kepada Wakii'(Guru Imam Syafi’i) tentang memori saya yang miskin
Dia menyarankan saya untuk menjauhkan diri dari perbuatan dosa
Dan dia mengatakan kepada saya bahwa pengetahuan adalah cahaya
Dan cahaya Allah tidak akan menjadi pedoman bagi orang berdosa
“Seorang pria bertanya kepada Malik bin Anas, ‘Wahai Abu ‘Abdullah! Apakah ada sesuatu yang akan meningkatkan memori saya? “Dia berkata, ‘Jika ada akan memperbaikinya, itu adalah meninggalkan dosa.”
15- Banyak bertaubat.
Istighfar lah selalu, kadang-kadang kita melakukan dosa bahkan tanpa menyadarinya. Haruskah seseorang jatuh dulu, baru seseorang harus bersegera bertaubat kepada Allah? Dia menerima pertobatan bagi mereka yang tulus bertaubat insyaa Allah.
  • “Dan, sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal shalih, kemudian tetap di jalan yang benar.” (Q.S. 20:82)
Fadhil Azman sedang menjalani UTS (Foto: FA)
16- Memiliki seseorang untuk mendengarkan hafalan Anda; tasmii ‘.
Milikilah teman, anggota keluarga atau guru untuk melakukan tasmii’ untuk Anda. Orang ini harus seseorang yang tahu bagaimana membaca Al-Qur’an dengan baik, sehingga ia dapat menangkap kesalahan kecil Anda yang sering terjadi.
17- Muraja’ah (mengulang dan merevisi) apa telah Anda hafal.
Milikilah seseorang untuk mendengarkan muraja’ah Anda (revisi). Seseorang harus memegang hifz–nya dengan mengulangi dan merevisinya terus-menerus.
“Berpegang teguhlah kalian dengan Al-Qur’an, dengan Yang Menggenggam jiwa saya, itu lebih erat dari terlepas ikatannya daripada unta yang diikat.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Lagi pula, kita adalah Insaan (manusia) yang merupakan sifat manusia untuk menjadi pelupa, sebagai penyair Arab mengatakan “Dia hanya disebut insaan karena kelupaannya (nasiyaan), dan itu hanya disebut jantung (al-qalb) karena perubahan begitu cepat (yataqallib). “
18- Makan kismis dan madu.
Saya tidak yakin secara detil, tetapi saya sudah diajarkan hal ini membantu untuk meningkatkan memori Anda insyaa Allah.
19- Shalat malam.
Shaat malamlah setidaknya dua raka’ah. Hanya mulai dengan dua raka’ah shalat tahajjud dan beroa. Ini akan membantu insyaa Allah.
Dalam hadits yang indah nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam berrkata, “Tuhan kami turun setiap malam ke langit bumi saat sepertiga terakhir malam dimulai. Dia mengatakan: “Apakah ada permohonan untuk Ku jawab? Apakah ada pencari pertolongan-Ku sehingga Aku akan memberi mereka? Apakah ada pencari pengampunan sehingga saya akan memaafkan mereka? “(Diepakati)
“Doa yang dipanjtkan saat ahajud adalah seperti anak panah yang tidak melewati target” ( Imam Syafi’i)
20- Berdoalah. Selalu mencari bantuan Allah.
Jangan meremehkan kekuatan doa. Sungguh menakjubkan untuk melihat betapa besarnya manfaat doa sebenarnya.
Rasulullah (Shalallahu ‘alaihi wasallam) mengatakan; “Sesungguhnya Tuhanmu adalah murah hati dan pemalu. Jika hamba-Nya mengangkat tangannya kepada-Nya (dalam permohonan) Ia menjadi malu untuk mengembalikan mereka dalam keadaan kosong. “(H.R. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi)
  • Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. (Q.S. 40:60)
  • “…Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku,…”(2: 186)
Ketahuilah bahwa tidak ada yang lebih didambakan Allah lebih dari seorang hamba berdoa kepada-Nya. (H.R. Tirmidzi).
Jadi mintalah Allah untuk membuat pikiran dan hati Anda mudah untuk mengingat firman-Nya. Mintalah kepda-Nya untuk memperkuat memori Anda untuk mengingat dan tidak melupakan apa yang telah Anda hafal, beberapa orang mengalami kesulitan dalam menghafal, mereka merasa sulit untuk mengingat dan mudah melupakan, meminta Allah untuk memperkuat itu. Mintalah Allah untuk menghapus kemalasan Anda.
Fadhil Azman bersama dosennya, Dr. Madz Gilbert, seorang ahli bedah Norwegia yang juga aktifis kemanusiaan Palestina (Foto: FA)
21- Doakanlah orang lain.
Pada saat-saat Anda berdoa untuk diri sendiri, sisipkan doa untuk orang lain ke dalam doa Anda juga, barangkali mereka membutuhkan barakah Allah. Lagi pula, Anda mungkin juga mendapatkan keuntungan dari itu.
“Doa seorang muslim untuk saudaranya (Muslim) tanpa sepengetahuannya mudah diterima, satu malaikat diutus untuk menyertainya, setiap kali ia membuat doa bermanfaat bagi saudaranya malaikat yang diutus mengatakan”aamiin dan mungkin Anda juga sama-sama diberkati. “(H.R. Muslim)
22- Mintalah orang tua Anda untuk mendoakan Anda.
Ketika saya mulai menghafal Al-Qur’an di bulan pertama, saya mengatakan kepada ibuku niat saya dan meminta orang tua saya untuk mendoakan saya. Ini sangat membantu.
“Rasulullah (Shalallahu ‘alaihi wasallam) mengatakan; Tiga permohonan tidak akan ditolak oleh Allah, doa dari orang tua untuk anaknya, orang yang berpuasa dan musafir. “(H.R. Al-Baihaqi, at-Tirmidzi)
Itu semua, saya berharap hal ini membantu / bermanfaat dengan cara apapun bahkan jika itu sedikit. Saya masih memiliki banyak muraja’ah untuk dilakukan. Silakan doakan saya. Semoga Allah memudahkan Anda dalam menghafal / merevisi hafalan Qur’an. Semoga Allah memudahkan urusan kita. Terima kasih khusus kepada teman-teman saya atas dukungannya!
Baarakallahu fiik. (adibahasan/arrahmah.com)